Judul di atas adalah tulisan saya yang saya kirimkan ke Komunitas Local Guide Jakarta yang beberapa minggu yang lalu baru saja mengadakan kopi darat pertamanya dan untungnya sukses besar. Lantas, apa bangganya kita punya MRT?
Saat berada di negara lain, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia, saya selalu mengandalkan transportasi kereta mereka. MRT alias Mass Rapid Transit ini merupakan salah satu tolok ukur kemajuan sebuah kota, bahkan sebuah negara, di mana kualitas waktu dan kenyamanan penumpang menjadi sedemikian penting. Saya hanya perlu waktu 20 menit dari Bukit Bintang untuk menuju ke Kuala Lumpur City Center. Jika berkendara dengan mobil atau taksi, setidaknya saya butuh waktu hingga 45 menit. Demikian pula di kota-kota lain.
Percaya atau tidak, seorang David Cameron yang notabene adalah Perdana Menteri Inggris pun pernah menggunakan MRT untuk menuju ke kantornya. Katanya, ini adalah fasilitas negara yang perlu untuk digunakan dan menghemat waktu. Maka, tak perlu heran kalau saya adalah orang pertama yang paling excited menyambut kedatangan MRT di Jakarta. Meskipun sebelumnya saya sempat sebal karena jalan di daerah kantor saya macet total, kini karena adanya foto-foto pembangunan yang terjadi dalam perut Jakarta, saya semakin percaya bahwa MRT pun akan lahir di Jakarta.
Lantas, apa yang mengagumkannya? Bukankah justru ini menjadi bukti bahwa Indonesia tertinggal?
Eits, mengapa kamu pesimis sekali dengan negaramu? Apa yang sudah kamu berikan untuk negaramu? Sekadar cerca dan stigma negatif tentang pembangunan? Ah, sudahlah! Untuk saya, ini adalah kemajuan yang perlu dicatat bahwa pada akhirnya kita pun akan punya MRT, bersaing dengan negara-negara lain. Ingat, lho, kita sudah ada di era Masyarakat Ekonomi ASEAN di mana persaingan akan semakin sulit dan terbuka. Mau sampai kapan kita tertinggal?
Ah, Jakarta, sebentar lagi kita punya MRT!
Salam,
A
